Atie Nitiasmoro: Perjuangan Melestarikan Kebaya di Tengah

Lifestyle72 Views

Atie Nitiasmoro: Perjuangan Melestarikan Kebaya di Tengah Kebaya merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang memiliki nilai historis dan estetika tinggi. Namun, di tengah modernisasi, penggunaan kebaya sebagai pakaian sehari-hari mulai berkurang. Atie Nitiasmoro, seorang pegiat budaya, bertekad untuk menghidupkan kembali kebaya dalam kehidupan sehari-hari.

Perjalanan Atie dalam melestarikan kebaya tidak selalu mudah. Ia sempat mendapat cemoohan dan komentar miring karena tetap memilih memakai kebaya di tengah tren busana modern. Namun, tekadnya yang kuat membuatnya terus melangkah hingga kini kebaya kembali mendapat tempat di hati banyak orang, termasuk generasi muda.

Perjalanan Atie Nitiasmoro Mengenal dan Mencintai Kebaya

Atie Nitiasmoro sudah menunjukkan kecintaan terhadap kebaya sejak lama. Awalnya, ia hanya mengenakan kebaya di acara-acara tertentu seperti pertemuan resmi atau acara keluarga. Namun, semakin lama ia merasa bahwa kebaya bukan sekadar pakaian tradisional, tetapi bagian dari identitas budaya Indonesia yang perlu dilestarikan.

Pada tahun 2014, Atie mulai berkomitmen untuk mengenakan kebaya dalam kesehariannya. Bagi Atie, kebaya bukan hanya pakaian formal, tetapi juga bisa dikenakan dalam berbagai kesempatan, bahkan sebagai busana harian.

Atie Nitiasmoro: Dicemooh karena Berkebaya, Atie Tetap Bertahan

Keputusan Atie untuk menggunakan kebaya dalam aktivitas sehari-hari tidak selalu diterima dengan baik oleh lingkungan sekitarnya. Banyak yang menganggap bahwa kebaya adalah pakaian yang ketinggalan zaman, tidak praktis, atau hanya cocok untuk acara resmi.

πŸ“Œ Komentar miring yang sering didengar Atie:
βœ” β€œKenapa masih pakai kebaya? Kan ribet!”
βœ” β€œNggak panas kalau pakai kebaya tiap hari?”
βœ” β€œPakai kebaya terus, nanti dibilang kuno!”

Namun, Atie tidak goyah. Ia justru semakin yakin bahwa melestarikan kebaya adalah misinya, bukan hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk memperkenalkan kembali kebaya kepada generasi muda.

Atie Nitiasmoro: Kebaya Dapat Pengakuan di Kancah Internasional

Sebagai istri Duta Besar Indonesia untuk Takhta Suci (Vatikan), Michael Trias Kuncahyono, Atie sering menghadiri acara-acara resmi internasional. Ia selalu memakai kebaya dalam setiap kesempatan, yang justru mendapat apresiasi dari berbagai pihak.

πŸ“Œ Pengalaman Atie saat mengenakan kebaya di luar negeri:
βœ” Banyak orang asing kagum dengan keindahan dan elegansi kebaya.
βœ” Kebaya sering menjadi pembuka percakapan, membuat banyak orang ingin tahu lebih banyak tentang budaya Indonesia.

Atie pun menyadari bahwa kebaya bisa menjadi bagian dari diplomasi budaya Indonesia di dunia internasional.

Menulis Buku “Kebaya Kaya Gaya” untuk Meningkatkan Literasi Kebaya

Atie tidak hanya berkebaya dalam kesehariannya, tetapi juga berusaha menyebarluaskan wawasan tentang kebaya melalui literasi. Bersama empat rekannyaβ€”Indiah Marsaban, Rini Kusumawati, Tingka Adiati, dan Elvy Yusantiβ€”ia menulis buku berjudul “Kebaya Kaya Gaya”.

πŸ“Œ Fakta menarik tentang buku ini:
βœ” Diluncurkan pada 23 Juli 2024, bertepatan dengan Hari Kebaya Nasional.
βœ” Mengupas tentang sejarah kebaya, variasi gaya, serta bagaimana kebaya dapat diadaptasi ke dalam busana modern.

Buku ini menjadi langkah konkret Atie dalam melestarikan kebaya dan memperluas wawasan masyarakat tentang keberagaman gaya kebaya yang bisa disesuaikan dengan tren masa kini.

Generasi Muda Mulai Kembali Mencintai Kebaya

Salah satu hal yang membuat Atie semakin optimis adalah banyaknya anak muda yang mulai tertarik mengenakan kebaya. Meski ada yang memodifikasi kebaya dengan model yang lebih modern, Atie tetap melihat ini sebagai perkembangan positif.

πŸ“Œ Pendapat Atie tentang kebaya di kalangan generasi muda:
βœ” “Saya senang melihat anak-anak muda mulai memakai kebaya, meskipun ada yang dimodifikasi.”
βœ” “Yang penting adalah esensi dan rasa bangga terhadap kebaya sebagai bagian dari budaya Indonesia.”

Atie percaya bahwa dengan lebih banyak orang mengenakan kebaya, kesadaran akan pentingnya melestarikan warisan budaya ini akan semakin kuat.

Perjuangan Atie dalam Melestarikan Kebaya

βœ” Atie Nitiasmoro menghadapi banyak tantangan, termasuk cemoohan, ketika memilih untuk berkebaya setiap hari.
βœ” Meskipun sempat dianggap kuno, ia tetap teguh dalam komitmennya untuk memperkenalkan kembali kebaya ke masyarakat luas.

Atie Nitiasmoro telah membuktikan bahwa melestarikan kebaya bukan hanya sekadar memakai pakaian tradisional, tetapi juga bagian dari menjaga identitas budaya Indonesia. Semoga semakin banyak orang yang terinspirasi untuk mencintai kebaya dan bangga mengenakannya dalam kehidupan sehari-hari! πŸ’ƒβœ¨

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *