Operasi plastik semakin populer, terutama untuk alasan estetika. Namun, di balik janji kecantikan instan, ada berbagai risiko yang bisa mengancam kesehatan dan bahkan nyawa. Sebelum menjalani prosedur ini, penting untuk memahami bahaya yang mengintai.
Risiko Infeksi Pascaoperasi

Salah satu komplikasi terbesar dari operasi plastik adalah infeksi. Hal ini bisa terjadi akibat kurangnya sterilitas selama prosedur atau perawatan pascaoperasi yang tidak optimal.
Gejala Infeksi yang Perlu Diwaspadai saat Operasi Plastik
Beberapa tanda infeksi meliputi:
- Demam tinggi
- Bengkak dan kemerahan pada area operasi
- Nanah atau cairan berbau tidak sedap
Dampak Infeksi yang Tidak Ditangani
Jika infeksi tidak ditangani dengan cepat, dapat menyebabkan nekrosis jaringan atau bahkan sepsis, yang berakibat fatal.
Efek Samping Anestesi Operasi Plastik

Anestesi yang digunakan dalam operasi plastik dapat berupa anestesi lokal, regional, atau total, tergantung jenis prosedur yang dilakukan.
Efek Samping Umum Anestesi
Beberapa efek samping yang bisa terjadi akibat anestesi antara lain:
- Mual dan muntah
- Pusing dan kebingungan
- Reaksi alergi yang bisa menyebabkan anafilaksis
- Gangguan jantung atau tekanan darah tidak stabil
Komplikasi Serius Akibat Anestesi
Pada beberapa kasus ekstrem, anestesi dapat menyebabkan kerusakan otak atau kegagalan organ.
Operasi Plastik: Kerusakan Saraf dan Kehilangan Sensasi

Dapat merusak saraf di sekitar area bedah, yang mengakibatkan hilangnya sensasi sementara atau permanen.
Bagian Tubuh yang Rentan Terkena Kerusakan Saraf
- Pasien operasi wajah bisa mengalami mati rasa di bibir atau pipi.
- Pasien operasi payudara dapat kehilangan sensitivitas di area puting.
Apakah Kerusakan Saraf Bisa Pulih?
Dalam beberapa kasus, kerusakan saraf ini bersifat permanen dan tidak bisa diperbaiki.
Bekas Luka yang Sulit Hilang Pasca Operasi Plastik
Meskipun bertujuan untuk mempercantik penampilan, bekas luka sering menjadi masalah yang tidak diinginkan. Beberapa jenis bekas luka yang umum terjadi meliputi:
- Luka hipertrofik: Bekas luka yang menonjol dan berwarna kemerahan.
- Keloid: Bekas luka yang membesar dan sulit dihilangkan.
Metode Penghilangan Bekas Luka
Untuk menghilangkan bekas luka ini, pasien mungkin memerlukan perawatan tambahan seperti terapi laser atau injeksi steroid.
Operasi Plastik: Hasil yang Tidak Sesuai Harapan
Tidak semua hasil berjalan sesuai rencana. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan hasil yang mengecewakan antara lain:
- Kesalahan dokter bedah
- Reaksi tubuh terhadap implan atau prosedur tertentu
- Ketidaksesuaian dengan struktur tubuh alami
Apakah Bisa Diperbaiki dengan Operasi Ulang?
Dalam banyak kasus, operasi ulang diperlukan untuk memperbaiki hasil yang tidak memuaskan, yang tentunya meningkatkan risiko kesehatan dan biaya tambahan.
Komplikasi Pembekuan Darah (Deep Vein Thrombosis – DVT)
Operasi plastik yang berlangsung lama dapat meningkatkan risiko pembekuan darah.
Dampak Berbahaya DVT
Deep Vein Thrombosis (DVT) terjadi ketika gumpalan darah terbentuk di pembuluh darah dalam, terutama di kaki. Jika gumpalan darah ini berpindah ke paru-paru atau otak, dapat menyebabkan kondisi yang mengancam nyawa seperti:
- Emboli paru
- Stroke
- Serangan jantung
Operasi Plastik: Gangguan Psikologis Pascaoperasi
Banyak pasien operasi plastik mengalami gangguan psikologis setelah prosedur, terutama jika hasilnya tidak sesuai harapan.
Jenis Gangguan Psikologis yang Sering Terjadi
- Depresi akibat hasil operasi yang tidak sesuai harapan.
- Kecemasan yang berlebihan terhadap penampilan baru.
- Body Dysmorphic Disorder (BDD), yaitu gangguan mental di mana seseorang terobsesi dengan kekurangan fisiknya meskipun tidak terlihat oleh orang lain.
Mungkin bisa memberikan perubahan pada penampilan, tetapi risikonya sangat besar. Infeksi, efek samping anestesi, kerusakan saraf, dan komplikasi psikologis adalah beberapa bahaya yang mengintai.
Oleh karena itu, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter yang terpercaya dan pertimbangkan baik-baik apakah prosedur ini benar-benar dibutuhkan.